'/> 16 Referensi Paragraf Narasi (Artikel Lengkap)

Info Populer 2022

16 Referensi Paragraf Narasi (Artikel Lengkap)

16 Referensi Paragraf Narasi (Artikel Lengkap)
16 Referensi Paragraf Narasi (Artikel Lengkap)

Paragraf narasi atau dongeng yakni suatu paragraf memberikansi laporan kejadian runtut waktu, baik itu kasatmata maupun imajiner, yang disajikan dalam kata-kata tertulis atau lisan, gambar membisu atau bergerak, atau keduanya. Narasi berasal dari kata kerja bahasa Latin narrare yang berarti “menceritakan” yang diturunkan dari kata sifat gnarus yang berarti “mengetahui” atau “terampil”. Berikut yakni beberapa pola paragraf narasi. Langsung saja kita simak yang pertama:

Paragraf narasi atau dongeng yakni suatu paragraf memberikansi laporan kejadian runtut waktu 16 Contoh Paragraf Narasi (Artikel Lengkap)

1. Krisna Mencari Kayu Bakar

Krisna sedang mencari kayu bakar di hutan belakang rumahnya. Ia berangkat di pagi hari. Cuacanya sangat cerah dan kebetulan hari ini hari minggu. Ia pergi bersama ayahnya. Lokasi pencarian tidak jauh dari rumahnya. Namun, ia tetap harus melewati jalan yang becek dengan dedaunan yang masih lembap alasannya yakni hujan semalam. Sepanjang perjalanan ia mengambil banyak kayu bakar. Setelah satu jam, Krisna bersama ayahnya kembali ke rumah.

2. Pengalaman Tamasya

Pada tanggal 5 Juli saya berangkat tamasya ke Bali bersama sekolah. Aku bangkit pagi-pagi sekali alasannya yakni jam 7 harus tiba di sekolah. Pukul 6.45 saya tiba di sekolah. Tampak di pinggir jalanan bus-bus berjejeran. Aku pribadi masuk ke bis. Kami tiba di Bali pukul 2 siang sesudah menaiki kapal feri. Pukul 5 kami tiba di hotel untuk check in. Perjalanan dimulai besok pagi. Kami pribadi check out dari hotel. Ada yang memanfaatkan waktu untuk istirahat. Ada juga yang menumpang Gojek untuk berkeliling Denpasar dan Kuta. Keesokan harinya, kami pergi ke Ubud. Kami berkeliling disana mulai dari monkey forest dan wisata belanja. Kemudian kami pergi menuju Tampaksiring untuk melihat pura. Tujuan terakhir kami yakni Goa Gajah. Setelah itu kami mengunjungi sentra buah tangan dan pribadi pulang ke kawasan kami.

3. Contoh Paragraf Narasi Ekspositoris

Leonita Cantika yakni anak bungsu dari 6 orang bersaudara, lahir di Bandung tanggal 3 November 1992. Nita, biasa ia dipanggil, lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya yakni seorang pegawai negeri sipil yang bertugas di Departemen Agama sementara ibunya yakni seorang pedagang. Knorma dan sopan santun Nita lahir ayahnya sudah memasuki masa tua, yakni 51 tahun. Sang ayah didiagnosis menderita penyakit komplikasi paru-paru semenjak Nita masih sangat kecil. Maka tak heran, Nita kecil ludang kecepeh banyak menghabiskan masa kecilnya dengan merawat sang ayah dibandingkan bermain dengan teman-teman seusianya. Hubungan Nita dan ayahnya sangat dekat, tak hanya sebatas relasi ayah dan anak tetapi sudah menyerupai dua orang yang bersahabat. Knorma dan sopan santun Nita menginjak umur 8 tahun, kondisi kesehatan ayahnya semakin memburuk. Nita menjadi semakin sering tidak masuk sekolah alasannya yakni menemani sang ayah yang harus keluar masuk rumah sakit. Berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya dan bolak balik memanggil dokter pribadi ke rumah menjadi hal yang biasa bagi Nita sekeluarga. Enam bulan lamanya berjuang tanpa lelah serta menempuh segala jalan yang ada dan memungkinkan, ternyata Nita dan keluarganya harus mendapatkan kenyataan terpahit. Ayah Nita meninggal dunia knorma dan sopan santun Nita belum genap berumur 9 tahun. Kepergian ayahnya merupakan mimpi terburuk bagi Nita , dan menjadi penyebab perubahan drastis dalam hidupnya. Nita yang ceria dan memperringan dan sepele erat dengan orang lain menjelma Nita yang pendiam dan tertutup.

4. Ke Pantai Sanur

Hari ini yakni hari Minggu. Aku sangat bersemangat bangkit pagi alasannya yakni sekeluarga akan ke pantai Sanur. Aku pribadi menyiapkan segala pertidak ada yang kuranganku. Keluargaku juga ikut sibuk. Setelah tiruananya beres, kami pun berangkat. Aku menyanyi bersama adikku. Setelah satu jam, kesannya kami tiba di pantai Sanur. Aku pribadi menuju pantai dan bermain air bersama adik. Aku sangat senang. Seolah-olah tiruana penat sesudah ulangan umum seminggu kemudian hilang. Setelah itu, saya berfoto ria bersama keluarga. Setelah matahari agak kepanasan alasannya yakni menjelang siang, kami pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Siangnya kami diajak makan di restoran ikan. Senang sekali rasanya.

5. Ke Pasar

Pergilah Wahyu ke pasar memakai sepeda bututnya. Sesampainya di pasar dibelilah kebutuhan-kebutuhan hidup. Setelah tiruana barang terbeli, ia kembali mengayuh sepeda tuanya menuju rumahnya yang hanya berupa gubuk di pinggir sungai. Di rumah hanya ada ayah yang sakit-sakitan.

6. Kenangan di Kota Bandung

Hari itu ia telusuri sudut demi sudut seluruh kota Bandung yang sangat dicintainya seperti tidak mau ada satu pun sudut yang terlewatkan. Setiap sudut yang ia singgahi menyisakan kenangan amat mendalam baginya. Mula-mula ia telusuri sudut Setiabudi. Di wilayah ini ia menyimpan sangat banyak kenangan. Penelusuran dilanjutkan ke wilayah balai kota dan sekitarnya. Di sini pun ia sangat terhanyut dengan kenangannya gotong royong sahabatnya, begitu juga dengan kekasihnya. Lalu, ia melanjutkan menyusuri wilayah alun-alun kota yang kini telah berubah total dari masa dua puluh tahun yang lalu. Lagi-lagi ia terhanyut dalam setiap kenangan masa lalunya. Setiap tempat, setiap sudut kota itu, yang ada hanyalah kenangan indah baginya, seluruhnya.

7. Perjuangan Singkat Soekarno

Pada tanggal 4 Juli 1927 Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan tujuan Indonesia segera merdeka. Namun nyatanya pada tanggal 29 Desember 1929, Belanda memasukkan ia ke dalam penjara Sukamiskin di Bandung hingga pada tanggal 31 Desember 1931. Beliau dibebaskan dan kemudian bergabung dengan Partindo namun untuk yang kedua kalinya Ir. Soekarno ditangkap dan dimenghilangkan ke Ende, Flores pada tahun 1933. Kemudian ia dipindahkan ke Bengkulu. Setelah melewati usaha yang cukup panjang, ia bersama Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

8. Contoh Paragraf Narasi Ekspositoris

Cut Nyak Dhien merupakan pendekar perempuan yang berasal dari kepulauan Aceh. Beliau Lahir pada tahun 1848. Pada tahun 1880 Cut Nyak Dhien bersama suaminya melaksanakan perlawanan terhadap Belanda. Namun pada tanggal 30 September 1893 tepatnya di kota Kutaraja rombongan Cut Nyak Dhien menyerahkan diri kepada Belanda. Teuku Umar atau suami dari Cut Nyak Dhien secara belakang layar menciptakan rencana untuk menghancurkan pasukan pertahanan Belanda. Akhirnya rencana tersebut berhasil melumpuhkan pihak Belanda. Pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar tewas dalam peperangan dan Cut Nyak Dhien ditunjuk menjadi pemimpin pembela Indonesia dalam melawan Belanda. Cut Nyak Dhien kemudian ditangkap dan dirawat di rumah sakit Belanda pada masa kemengundurkan diri an Aceh. Pada kesannya ia meninggal pada tanggal 6 November 1908.

9. Contoh Paragraf Narasi dalam Kutipan Novel

Tiba-tiba ia tertegun. Di sana, sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar bunyi jeritan orang. Tetapi selintas saja, jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat jago … kemudian damai seknorma dan sopan santun. Desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-satu letusan di sana sini. Warsinah menegakkan kepala, matanya mulai liar, badannya dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, kemudian lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit. Dari komat-kamit mulutnya keluar lagi perkataan menyerupai biasa, tiada berujung tiada bermula dan akar: …. si bengis lagi, si ganas lagi …. dan ia lari terus, lari lepas bagai selancar saja, tiada kaku kukunya. Dan knorma dan sopan santun hingga di jalan pertemuan antara jalan  kereta dan jalan raya, ia berhenti sebentar, seperti berpikir, kemudian ia berbelok menurutkan jalan raya. Dari jauh dalam pandangan kabur sambil berlari, ia melihat benda bergerak, berderet  sepanjang jalan, tetapi sebelum ia tahu benar apa yang dilihatnya, sebuah peluru tiba menyongsong, sempurna menembus tulang dadanya. Warsinah terpelanting, jatuh tersungkur di tengah jalan. Sebentar berontak merentak-rentak, mengerang, menyumpah-nyumpah, terhambur pula sumpah serapahnya: si bengis lagi, si ganas lagi, hitam, kejam… rupanya dalam ia bergelut mempertahankan hidupnya dengan sakaratul maut, kebenciannya kepada si hitam kejam, si bengisganasnya, masih sanggup mengatasi renggutan tangan Malaikat pengambil nyawa yang akan menceraikan rohnya dengan tubuh kasarnya. Kemudian lemah tak berdaya …Warsinah yang sebentar ini masih menjadi kerangka hidup, kini benar-benar sudah menjadi kerangka mati. Mati terhampar di tengah jalan, tiada dihiraukan orang, tidak ada yang menangis meratapi. Ia meninggal sebagai pendekar yang sanggup dibanggakan oleh bangsa, tiada sebagai kurban pembela kemerdekaan. Ia mati hanya sebagai kurban kebuasan, salah satu kurban dari sekian banyaknya. Ia mati alasannya yakni nasibnya, demikian sudah berdasarkan suratan tangan, ya, ia mati alasannya yakni kehendak Ilahi. (H.B Yasin, Gema Tanah Air, Jilid 1, hal. 158-159).

10. Contoh Paragraf Narasi Singkat

Mereka berdua melanjutkan kembali perjalanan ke dalam hutan, kali ini Remy meminta ke pamannya supaya ia bisa ikut pamannya berburu, pamanya pun menyampaikan “ jikalau kau ikut berburu kau harus siap berlari dan mencengkram”, “siap akan ku lakukan paman” kata Remy. Tidak disangka mereka berdua bertemu dengan seujung gajah kecil, gajah kecil itu terlihat kudang kecepengungan, Remy meminta paman untuk tidak memburu gajah kecil itu, mereka berdua memutuskan untuk berjalan mendekati gajah kecil. Tampaknya gajah kecil itu mulai merasa ketakutan alasannya yakni melihat mereka berdua. “ Jangan takut ! kami tidak akan memburu mu !” teriak remy. Gajah kecil itu tetap berlari, dengan sekuat tenaga, remy mencoba untuk mengejar gajah kecil itu, hingga di ujung Tudang kecepeng gajah kecil itu tidak bisa lari kemana mana, Remy yakankian bahwa ia tidak akan membunuh gajah kecil itu. “Siapa nama mu, namaku Remy?” , “namaku Chiko” kata gajah kecil itu, “kenapa kau sendiri dimana sobat temanmu yang lainnya”, kata remy , “aku terpisah dengan ibu dan ayahku dan juga sobat temanku saya tidak tahu jalan pulang”, “Baiklah ikut aku, saya akan membantumu mencari kedua orang renta mu” mereka berdua kembali kedalam hutan dan bertemu paman Remy, “jangan takut chiko paman tidak akan membunuhmu”… sesudah beberapa ketika kemudia Remy, Ketsi dan Chiko bertemu dengan gerombolan gajah dan ternyata gerombolan gajah tadi yakni gajah yang mereka lihat di pagi hari. Remy dan chiko pun bersahabat.

11.Pertempuran Surabaya

Di tanggal 20 November 1945 meletuslah suatu pergerakan perlawanan rakyat Surabaya dalam mengusir  penjajahan Belanda dan para sekutu di tanah air terutama bagi kawasan Surabaya.

Asal muasal terjadinya perang ini yaitu terbunuhnya salah satu pimpinannya mereka yaitu Brigadir Jenderal Mallaby yang kemudian menyulut kemarahan tentara inggris. Karena tewasnya pimpinan mereka, pada kesannya Inggris dan para sekutunya memberikan suatu Ultimatum bagi tiruana pejuang yang berada di Surabaya supaya secepatnya menyerah.

Pejuang bukannya menyerah, ultimatum itu malahan dipenilaian yakni bentuk penghinaan bagi para rakyat Surabaya dan pejuang. Mereka pun kemudian mengadakan milisi milisi usaha guna melawan para pihak Inggris yang Mengancam hendak akan melaksanakan serangan.

Karena tahu ultimatumnya tersebut ditolak, kesannya muncul kemarahan besar dari para pihak Inggris dan para sekutunya. Lalu ditanggal 10 November di pagi hari Inggris menyerang secara besar-besaran lewat jalur udara, bahari dan darat dan mengerahkan sekitar kira-kira 30,000 Infanteri.

Beberapa tank, kapal perang dan pesawat diarahkan ke Surabaya. Dan mereka para pihak sekutu menyerang secara habis hamampun kota Surabaya. Mereka melaksanakan pengeboman terhadap bardir Gedung gedung pemerintahan dan melaksanakan pembunuhan seluruh para pejuang yang termasuk.

Peristiwa knorma dan sopan santun ketika itu amatlah mencekam dan mengerikan, pembunuhan ada dimana mana dan bikin masing masing pejuang jadi terpojok. Akan tetapi, rencana penjajah supaya sanggup menaklukkan kota Surabaya gagal total dalam 3 hari.

Semua rakyat dan pejuang Surabaya tiba ke jalan-jalan dan melaksanakan perlawanan. Setiap pejuang rakyat Surabaya mempunyai semangat yang membara. Hal itu dikarenakan berkat tampilnya sesosok perjaka yang namanya yakni Bung Tomo.

Knorma dan sopan santun waktu itu, dengan gagah berani Bung Tomo memberikan suatu pidato untuk rakyat Surabaya dan aben tiruana semangat juang yang mereka punya meskipun hingga titik darah penghamampun.

Pertempuran Surabaya terjadi hingga 3 ahad dan pada kesannya kemenangan ada ditangan pihak sekutu. Walaupun kota Surabaya sudah berada di tangan sekutu, perlawanan rakyat Surabaya knorma dan sopan santun itu benar benar menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia dan menciptakan semangat mereka menjadi membara untuk melawan penjajahan.

12. Berlibur Bersama Anak Yatim

Hari libur tanggal 21 September kemarin menjadi liburan yang tidak terlupakan oleh Mila. Biasanya knorma dan sopan santun ada libur hari besar nasional, Mila mengajak ayah dan ibu untuk berjalan-jalan. Akan tetapi kemarin Mila diajak oleh ayah dan ibu ke salah satu panti asuhan anak yatim. Mila sempat tidak ingin ikut, tetapi ayah dan ibu membujuk dia. Ayah, ibu, dan Mila membawa masakan dan bingkisan untuk dibagikan kepada bawah umur yatim. Sesampainya di panti asuhan tersebut, mereka bertemu dengan bawah umur yang bernasib tidak seberuntung Mila. Mereka sangat bahagia sangat mendapatkan masakan dan bingkisan tersebut. Raut muka Mila pun berubah. Mila juga merasa bahagia melihat teman-teman seumurannya bergembira membuka bingkisan yang ia bawa. Makanannya pun dimakan dengan sangat lahap. Tak lupa Mila ikut bermain dan berbincang dengan bawah umur tersebut. Setelah tiruana program selesai Mila dan keluarga pulang ke rumah. Sebelum pulang Mila berjanji akan berkunjung lagi. Mila pun meminta kepada ayah dan ibu supaya lain kali sanggup tiba lagi ke tempat itu. Liburan kali ini sangat mengesankan untuk Mila dan keluarga.

13. Gempa

Pada hari Jumat, 6 Februari 2014, terjadi gempa tektonik yang mengguncang Kabupaten Nabire Provinsi Papua. Guncangan yang susul menyusul hingga enam kali itu terjadi selama dua jam. Gempa berkekuatan 6,91 skala Richter itu menimbulkan sedikitnya 26 korban tewas, 34 luka berat, dan 66 orang lainnya luka ringan. Guncangan keras ini menimbulkan tanah longsor dan meretakkan landasan pacu di bandara setempat.

14. Contoh Paragraf Narasi

Berangkatlah Bapak Omar Bakri ke sekolah menaiki sepeda bututnya. Dia kayuh sepedanya hingga puluhan kilometer untuk hingga ke sekolah. Keringat dan letih yang dirasa tergantikan oleh sambutan anak didiknya sesaat ia hingga di sekolah.  Bel masuk tiba-tiba saja berbunyi, acara mencar ilmu mengajar pun dimulai. Setelah beberapa waktu berlalu, kesannya bel pulang berbunyi. Semua siswa pulang ke rumah masing-masing tak terkecuali Bapak Omar Bakri. Walau gajinya tak seberapa, ia selalu bersyukur atas nikmat yang dimemberikankan.

15. Contoh Paragraf Narasi Ekspositoris

Cara merawat dan memelihara merpati tidaklah terlalu tidak ringan dan sepele. Bagi pemula, langkah pertama yakni membeli merpati satu pasang di tempat usaha peternakan merpati. Jika merpati masih kecil, usahakan sangkar tidak terlalu terbuka supaya suasana dalam sangkar cukup hangat, tapi cukup terang. Selanjutnya, periksalah masakan dan minumannya serta memberikankan secara teratur. Sebaiknya sangkar merpati dikebersihankan secara teratur untuk menjaga kesehatan merpati dan tempat tinggalnya.

16. Contoh Narasi Diri Sendiri

Saya yakni Resynta Novianadewi, anak pertama dari dua bersaudara, dilahirkan 17 tahun yang kemudian di kota Jakarta tepatnya pada tanggal 14 November pada tahun 1994. Namun ketika ini saya dan keluarga saya tinggal di Jl. Dayung V no. 47 RT 008 RW 05, Kelapa Dua, Tangerang. Saat ini saya duduk di dingklik Sekolah Menengan Atas kelas 12 disebuah sekolah negeri diwilayah Tangerang. Saya dilahirkan di keluarga yang cukup sederhana dan segala sesuatunya tercukupi. Dari kecil hingga Sekolah Menengan Atas tidak ada prestasi yang menonjol yang telah saya capai. Dulunya saya yakni seorang yang minder, tidak mempunyai banyak sobat dan selalu menyendiri. Saya juga tidak pernah mendapatkan 1 piala sekalipun, dan tidak pernah memenangkan lomba dan kompetisi manapun.

Namun ketika ini, saya ikut organisasi OSIS dan ROHIS yang ada disekolah saya. Darisinilah saya mulai mencar ilmu untuk bermemperkenalkan dan bekerjasama dengan banyak orang. Saya mulai sadar bahwa hakikat insan yakni sebagai makhluk sosial, saya mulai aktif dalam kepanitiaan, mengenal teman-teman yang sangat inspiratif dan selalu mendukung saya apabila mendapati petaka atau masalah. Meskipun saya masih belum berprestasi tetapi saya yakin setiap orang selalu mempunyai kemampuan masing-masing yang tentunya tidak niscaya sama dengan orang lain.


Anda bisa request artikel apa saja melalui hedisasrawan@gmail.com atau pribadi saja lewat komentar dibawah :)
Advertisement

Iklan Sidebar